Halo, Sobat Arvegatu Mania! Hari ini, kita akan menjelajahi masa yang gemilang dalam sejarah peradaban manusia, yaitu masa kejayaan islam atau yang sering disebut sebagai golden age. Pada periode antara abad ke-8 hingga ke-13 masehi, dunia Islam menjadi pusat kemajuan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, mulai dari sains, matematika, astronomi, kedokteran, hingga seni.
Siapa di antara kalian yang pernah mendengar tentang aljabar? Ilmu ini ternyata berasal dari ilmuwan besar bernama Al-Khawarizmi, sosok yang disebut sebagai “Bapak Aljabar.” Istilah "aljabar" sendiri diambil dari bukunya yang berjudul kitab al-Jabr wal-Muqabala. Tak hanya sebagai pelopor aljabar, Al-Khawarizmi juga memainkan peran penting dalam pengembangan sistem angka desimal yang kita gunakan hingga saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa fondasi matematika modern sebagian besar dipengaruhi oleh karya-karya ilmuwan muslim pada masa itu.
Masa kejayaan islam dimulai dari sekitar abad ke-8 dan berpusat di beberapa kota penting, seperti Baghdad dan Kairo. Baghdad, yang menjadi pusat Kekhalifahan Abbasiyah, dikenal sebagai pusat intelektual dunia pada waktu itu. Salah satu institusi terkenal di Baghdad adalah Bait al-Hikmah atau rumah kebijaksanaan, didirikan oleh Khalifah Harun al-Rasyid dan dilanjutkan oleh Al-Ma’mun. Di sini, para ilmuwan dari berbagai penjuru dunia berkumpul, meneliti, dan menerjemahkan karya-karya ilmiah dari berbagai budaya seperti Yunani, Persia, India, dan Cina. Melalui kegiatan intelektual di bait al-Hikmah, ilmu pengetahuan berkembang pesat dan kemudian menginspirasi peradaban Eropa yang sedang berada dalam masa kegelapan untuk bangkit menuju Renaisans.Selain Baghdad, Kairo juga memiliki peran penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Selama dinasti Fatimiyah dan Mamluk, kota ini menjadi pusat pendidikan dan budaya. Salah satu institusi terkemuka di sana adalah Universitas Al-Azhar, yang didirikan pada tahun 970 masehi dan dikenal sebagai salah satu lembaga pendidikan tertua di dunia yang masih berfungsi hingga kini.
Berbicara tentang tokoh-tokoh berpengaruh pada masa kejayaan islam, beberapa di antaranya telah membuat kontribusi besar yang diakui dunia. Dalam bidang kedokteran, Ibnu Sina atau Avicenna terkenal dengan bukunya Al-Qanun fi al-Tibb (The Canon of Medicine) yang menjadi referensi standar dalam pengobatan Eropa selama berabad-abad.
Di bidang astronomi, terdapat Al-Battani dan Al-Tusi yang mengembangkan teknik pengamatan pergerakan bintang dan planet dengan akurat, serta Al-Biruni yang mencatat perbedaan rotasi Bumi. Dalam bidang filsafat, Ibnu Rushd atau Averroes berkontribusi besar dalam penyebaran ajaran Aristoteles di Eropa, sementara Al-Kindi yang dikenal sebagai 'Filsuf Arab' menjadi pelopor di berbagai bidang keilmuan.
Warisan masa kejayaan islam juga terlihat pada seni dan arsitektur yang berkembang pesat. Gaya arsitektur islami yang kaya akan simetri, geometri, dan pola-pola dekoratif yang rumit masih dapat kita lihat pada berbagai bangunan seperti masjid Cordoba di Spanyol, Taj mahal di India, hingga kubah batu di Yerusalem.
Pengaruh Golden Age islam sangat terasa pada perkembangan Eropa. Dari segi ilmu pengetahuan, penerjemahan karya-karya ilmuwan muslim ke bahasa Latin menjadi jembatan penting yang membawa Eropa dari zaman kegelapan menuju era Renaisans. Pengembangan metode ilmiah oleh ilmuwan muslim seperti Alhazen menjadi dasar penting bagi penelitian ilmiah modern. Selain itu, teknologi-teknologi seperti pembuatan kertas, teknik irigasi, dan sistem navigasi juga diperkenalkan ke Eropa, memberikan kontribusi besar pada perkembangan peradaban mereka.
Namun, ada pertanyaan penting: apa yang membuat islam bisa mencapai kemajuan intelektual sebesar itu? Salah satu alasannya adalah dukungan penuh dari pemerintahan Abbasiyah yang memberikan ruang bagi para cendekiawan untuk meneliti dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Selain itu, keterbukaan terhadap karya-karya kuno dari berbagai peradaban lain, termasuk Yunani, Persia, dan India, memungkinkan umat muslim untuk mempelajari, menerjemahkan, dan memperkaya ilmu yang sudah ada. Islam juga mendorong umatnya untuk terus belajar dan menuntut ilmu sebagai bagian dari ajaran agama, yang memotivasi masyarakat muslim untuk menjadi lebih maju dalam bidang intelektual.
Masa kejayaan islam adalah bukti nyata bahwa Islam bukan hanya agama, tetapi juga sebuah peradaban yang mendorong kemajuan. Era ini mengajarkan kita bahwa peradaban besar dibangun di atas dasar saling belajar dan berbagi ilmu, tanpa memandang latar belakang agama, ras, atau budaya.